Senin, 07 Februari 2011

SUKA DUKAKU PERJUANGANKU MASUK UNIVERSITAS

Sejak kelas 2 SMA,orang tuaku memang sudah merencanakan studi kuliah Q di masa depan yakni di UPI PGSD, sebuah universitas Pendidikan yang salah satu kampusnya berada di daerah Purwakarta. Awalnya Q berkeinginan untuk mengambil jurusan kesekretarisan di Bandung. Namun keinginanku bertentangan dengan harapan orang tuaku yang sangat mengharapkan Q untuk menjadi seorang guru. Awalnya hati Q memang berat untuk memilih universitas keguruan ini. Namun, lama kelamaan, ketika Q memasuki kelas 3 SMA, Q mulai menyadari bahwa memang sangat menyenangkan bisa mengajar dan mendidik anak-anak, terutama anak-anak SD. Sangat menyenangkan bisa memberikan ilmu kepada mereka dari ilmu-ilmu yang kita miliki. Lagipula Q sangat berharap saat memasuki dunia kuliah nanti, Q ingin menjadi orang yang benar-benar baru. Aku ingin punya kehidupan baru yang jauh dari kota Subang. Q ingin hidup lebih mandiri dan ingin mengenal orang-orang yang baru di kota yang baru. Yahhh,, itulah impian terbesarku yang membuatku menjadi berminat untuk kuliah di UPI Purwakarta.
Saat akhir-akhir kelas 3 SMA, hampir semua teman-temanku sibuk untuk mengikuti PMDK, UM, dan SNMPTN ke berbagai universitas. Sedangkan Q hanya bersantai saja dan tidak sesibuk teman-temanku. Paling kesibukanku hanyalah sering mengunjungi BK untuk mengantar teman-temanku sekalian Q bertanya-tanya tentang dibukanya pendaftaran UPI PGSD. Sepertinya pikiranku memang sudah fokus dengan satu universitas ini saja sehingga Q tidak berminat untuk mendaftar ke universitas-universitas lain. Lagipula, bila Q ikut PMDK, Q menyadari bahwa nilai-nilai Q dari tiap semester selalu menurun dan harapan untuk diterima melalui jalur PMDK sangat kecil.O rang tuaku juga menyarankan begitu karna mereka belajar dari pengalaman kakakku yang sudah-sudah bahwa memang sulit untuk mendaftar kuliah dengan jalur PMDK padahal kakakku selalu meraih juara 3 besar di kelasnya.
Saat-saat mulai dibukanya pendaftaran UM ke UPI Purwakarta, Q sangat bersemangat sekali. Sampe-sampe saking bersemangatnya,saat pengambilan formulir, Q nekad naik bus sendiri karna memang gak ada yang bisa nemenin. Q sangat nekad sekali waktu itu, padahal Q bener-bener gak tahu jalan yang harus kutempuh kesana dan Q gak tahu pula mobil apa yang Q bisa naiki. Yang Q tahu hanyalah alamat, nama bus dan harga ongkos untuk menuju kesana. Sudah lama sekali Q tidak main ke Purwakarta.Terakhir kali Q kesana saat kelas 5 SD ketika Q berkunjung ke rumah saudara. Itu juga pergi bersama-sama dengan keluargaku. Namun beruntung sekali dan Q sangat bersyukur karna Q bisa pulang pergi Purwakarta-Subang dengan selamat dan lancar. Sedangkan, saat pengembalian formulir pendaftaran di Purawakarta, Q ditemani oleh kakakku.
Saat beberapa hari sebelum UM,Q belajar dengan tekun dan serius untuk mempersiapkannya. Q banyak bertanya kepada kakak-kakak kelas tentang model-model soal yang biasanya sering keluar dulu. Tak lupa Q banyak meminjam dan fotokopi soal-soal UM UPI dari teman-teman dan kakak kelasku. Sehari sebelum UM, Q bersama dengan teman-temanku yang juga mengikuti UM pergi bersama-sama mencari ruangan tes masing-masing. Kita semua berlima yang berasal dari SMAN-1 Subang, Sedangkan yang mendaftar ke UPI PGSD dari SMAN-1 Subang berjumlah 14 orang. Ruang ujian tes kita berbeda-beda. Posisi duduk Q ketika tes berada paling depan dekat dengan pengawas. Saat-saat detik tiba UM, hati Q bener-bener deg-degan karna saingan Q sebanyak 3000 orang, sedangkan yang diterima di universitas ini bertarget 120 orang. Sungguh banyak sekali saingan,yang pasti mereka adalah orang-orang yang tangguh. Namun Q tetap yakin,optimis dan percaya diri saat mau ters tersebut bahwa Q pasti bisa. Ketika tes B.Indo yang berjumlah 50 soal, Q begitu mengerjakan dengan cermat,sampe-sampe Q gak menyadari bahwa ujian B.Indo ini ada waktu selesai sendiri. Saat pemberitahuan jam mengarjakan B.Indo telah habis, hati Q bener-bener deg-degan karna Q baru mengerjakan 20 soal saja. Selanjutnya adalah jam mengerjakan soal Matematika yang berjumlah 50 soal. Q bertaktik untuk segera dengan cepat mengerjakan Matematika karna hendak melanjutkan sisa soal B.Indo yang belum dikerjakan. Akhirnya Q bisa tenang kembali setelah terselesaikan walau dengan waktu yang terburu-buru. Selanjutnya adalah soal B.Ingg dan kemudian adalah psikotes.Otak Q bener-bener pusing dalam psikotes karna soalnya sangat membingungkan. Selanjutnya setelah tes tertulis adalah tes wawancara. Saat wawancara itu, Q kecewa dan sedih karna Q salah dalam 2 kali tes angka yang berwarna-warni. Selain itu saat tes jalan juga Q salah. Saat keluar dari tes wawancara itu, hati Q bener-bener hancur dan Q langsung curhat ke temen-temenku. Q takut karna Q sering mendengar bahwa nilai waancara sangat mempengaruhi diterimanya di universitas dibanding nilai tes tertulis. Hati Q hancur,kecewa,dan sedih. Q saat itu bener-bener pesimis. Namun ketika Q sampai di rumah, Q menyembunyikan kesedihan ini dengan bersikap dewasa, tetap tenang, dan ceria di depan orang tuaku. Q hanya bisa mengatakan bahwa Q bisa mengerjakan tes-tes ujian dengan lumayan baik. Kemudian Q menceritakan pula kepada orang tuaku tentang tanda-tanda firasat yang muncul. Saat tes tersebut banyak sekali angka 6 dan 7 yang tampak dan berhubungan denganku. Nomor tes,tanggal lahir,dan tanggal tes banyak sekali memunculkan angka 6. Sedangkan nomor ruangan tempat Q ujian, urutan tes ujian tertulis, dan urutan tes wawancara selalu saja angka ke-7. Hal dan tanda yang bener-bener aneh.Namun saat itu Q berharap semoga angka-angka itu membawa keberuntungan.
Setelah ujian tersebut, Q banyak berdoa memohon kepadaNya untuk universitas yang tebaik buatku dan Q berharap agar diterima di UPI PGSD ini. UPI PGSD ini bener-bener satu-satunya universitas harapan dan rencana Q karna apabila Q tidak diterima di UPI PGSD ini, Q akan langsung mendaftar kuliah di Universitas Subang (UNSUB) yang merupakan target ke-2 yang tidak Q harapkan.
Pengumuman hasil UM UPI lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Q kaget setengah mati. Rasa senang,terharu dan tangis campur aduk gak karuan ketika Q mendapat kabar dari teman bahwa Q diterima di UPI. Empat sahabatku dari SMAN-1 Subang mengucapkan selamat padaku. Entahlah mereka tahu kabar secepat ini dari mana. Q bener-bener gak nyangka bahwa Q diterima karna saingannya memang sangat banyak sehingga peluang itu menjadi sedikit. Tapi harapan itu memang selalu ada dan sangat besar. Jadi,, ”Jangan pernah berhenti berharap karna harapan itu yang membawa Qt kepada kesuksesan”
Banyak sekali target yang ingin Q raih selama kuliah di UPI PGSD ini. Dan sampai sekarang, beberapa target tersebut sudah terwujudkan. Banyak perubahan-perubahan yang Q alami setelah kuliah. Q bertambah dewasa, nilai-nilai ujian Q semakin berkembang, Q bertambah berani, baik itu berani debat, berani persentasi, maupun berani bersosialisasi dengan sesama jenis maupupun lawan jenis. Dunia kuliah ini bener-bener mengubah dan membentuk jati diriku. Q bisa menentukan sendiri mana jalan yang terbaik untukku. Q bisa menentukan tujuan dan arah hidupku di masa depan nanti dan Q menjadi lebih mandiri lagi. Banyak tanggung jawab yang Q pikul di dunia baruku ini. Diantaranta Q menjadi salah satu dari 30 peserta terbaik MABIM yang kelak menjadi anggota BEM, Q menjadi sekretaris di AMAS (Aliansi Mahasiswa Asal Subang) yang ada di UPI kampus Purwakarta, Q dipercaya menjadi Bendahara di kepanitiaan Valentine, Q dipercaya menjadi koordinator seksi kesehatan di ulang tahun Paroki Subang, Q dipercaya memimpin dan mengatur kreasi seni di kepramukaan. Q sangat bangga memikul tanggung jawab ini karna artinya mereka percaya kepadaku. Saat SMA,Q bener-bener gak pernah seaktif ini dan gak pernah menjadi orang yang penting seperti ini. Suatu perubahan yang terbesar di dunia kuliahku ini menjadi kebanggaan tersendiri bagiku. Semua ini bener-bener hal yang baru banget buat Q.
Cita-citaku ke depan adalah Q berharap semoga Q bisa sukses dan bisa menjadi guru teladan yang baik yang bisa menjdi contoh bagi anak didik. Selain itu Q berharap bisa membahagiakan kedua orang tuaku dengan keberhasilan yang Q raih. Harapan buat adik-adik kelasku dan semua yang membaca sepenggal riwayat kisahku ini adalah “Jadilah orang yang luar biasa dan jangan selalu jadi orang yang biasa,buktikan pada dunia bahwa hidup kita bisa sangat berguna dan membanggakan”